MENYAMBUT DATNGNYA BULAN SUCI RAMADHAN
Bersykur kepada Allah dengan menguncapkan Alhamdulillahirabbil'aalmin, bershalawat kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, dengan mengucapkan Allahummashalli'alaa Muhammad Wa'alaa alisayyidinaa Muhammad.
Bulan Ramdhan adalah bulan yang penuh barokah, rahmat, dan ampunan, sehingga kita sebagai orang muslim sangat merindukan datangnya bulan ini.
Lalu bagaimanakah cara-cara kita menyambut bulan yang mulia ini?
Allah SWT. berfirman,
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ (المطففين : 26)
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berloma-lomba.” (QS. Al-Muthaffifiin:26)
Dengan ayat diatas seorang muslim seharusnya tidak lalai untuk beribadah, bahkan seharusnya ia berlomba-lomba dan bahkan bersaing (untuk mendapatkan kebaikan) di dalamnya.
Oleh karena itu, wahai saudara-saudara muslim mari kita sambut bulan Ramadhan bulan yang penuh kemuliaan ini dengan cara-cara yang benar yaitu:
1. Bergembira dan berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan.
Telah ada contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau dahulu memberi berita gembira pada para sahabatnya dengan kedatangan Ramadhan. Beliau bersabda,
جاءكم شهر رمضان, شهر رمضان شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه فيه تفتح أبواب الجنان وتغلق فيه أبواب الجحيم… الحديث
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu neraka….” (HR. Ahmad)
Dan sungguh demikian pula as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat dan tabi’in, mereka sangat perhatian dengan bulan Ramadhan dan bergembira dengan kedatangannya. Maka kebahagiaan manakah yang lebih agung dibandingkan dengan berita dekatnya bulan Ramadhan, moment untuk melakukan kebaikan serta diturunkannya rahmat?
2. Berdo’a kepada Allah.
Berdoa agar Allah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat dan kuat, serta bersemangat beribadah kepada Allah, seperti ibadah puasa, sholat, dzikir dan ibadah-ibadah lainnya.
Telah diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa dia berkata, adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa,
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani).
Demikian juga generasi terbaik terdahulu (as-salaf ash-shalih) berdoa agar Allah menyampaikan mereka pada bulan Ramadhan dan menerima amal-amal mereka.
Maka apabila telah tampak hilal bulan Ramadhan, berdoalah pada Allah:
الله أكبر اللهم أهله علينا بالأمن والإيمان والسلامة والإسلام , والتوفيق لما تحب وترضى ربي وربك الله
“Allah Maha Besar, ya Allah terbitkanlah bulan sabit itu untuk kami dengan aman dan dalam keimanan, dengan penuh keselamatan dan dalam keislaman, dengan taufik agar kami melakukan yang disukai dan diridhai oleh Rabbku dan Rabbmu, yaitu Allah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ad-Darimi, dishahihkan oleh Ibnu Hayyan)
3. Bersyukur
Bersyukur pada Allah dan memuji-Nya atas dipertemukannya kita dengan bulan Ramadhan bulan yang penuh barokah rahmat serta ampunan.
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkaar,
“Ketahuilah, dianjurkan bagi siapa saja yang mendapatkan suatu nikmat atau dihindarkan dari kemurkaan Allah, untuk bersujud syukur kepada Allah Ta’ala, atau memuji Allah (sesuai dengan apa yg telah diberikan-Nya).”
Dan sesungguhnya di antara nikmat yang paling besar dari Allah atas seorang hamba adalah taufiq untuk melaksanakan ketaatan. Selain dipertemukan dengan bulan Ramadhan bulan yang penuh kemuliaan, nikmat agung lainnya adalah berupa kesehatan yang baik. Maka ini pun menuntut kita untuk bersyukur dan memuji Allah Sang Pemberi Nikmat.
4. Mempersiapkan jasmani dan rohani
Mempersiapkan jasmani dan rohani dengan memperbanyak membaca dan menelaah buku-buku, serta mendengarkan ceramah-ceramah islamiyah yang menjelaskan tentang puasa dan hukum-hukumnya, agar jiwa siap untuk melaksanakan ketaatan di bulan Ramadhan.
Demikian pulalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan jiwa-jiwa para sahabat untuk memanfaatkan bulan ini. Nabi SAW. bersabda pada akhir bulan Sya’ban,
جاءكم شهر رمضان … إلخ الحديث
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan…(sampai akhir hadits).” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).[1]
5. Bertekad memperoleh kebaikan yang banyak di bulan Ramadhan.
Bertekad serta membuat program agar memperoleh kebaikan yang banyak di bulan yang mulia ini. namun tidak dapat kita pungkiri kebanyakan dari manusia, bahkan dari kalangan yang berkomitmen untuk agama ini (beragama Islam), membuat program yang sangat serius untuk urusan dunia mereka, akan tetapi sangat sedikit dari mereka yang membuat program sedemikian bagusnya untuk urusan akhirat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap tugas seorang mu’min dalam hidup ini, dan lupa atau bahkan melupakan bahwa seorang muslim memiliki kesempatan yang banyak untuk dekat dengan Allah untuk mendidik jiwanya sehingga ia bisa lebih kokoh dalam ibadah.
Adapun program akhirat tersebut adalah program menyibukkan diri di bulan Ramadhan dengan ketaatan dan ibadah, menyibukkan diri dengan berzikir, membaca Al-Qur'an serta melakukan ibadah-ibadah lainnya. alangkah baiknya dan indahnya jika seorang muslim membuat rencana-rencana amal yang akan dikerjakan pada siang dan malam Ramadhan.
6. Berbekal ilmu dan pemahaman terhadap hukum-hukum di bulan Ramadhan.
Berbekal ilmu dan pemahaman terhadap hukum-hukum di bulan Ramadhan wajib atas seorang yang beriman untuk beribadah kepada Allah dilandasi dengan ilmu, dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui kewajiban-kewajiban yang diwajibkan Allah atas hamba-hamba-Nya. Di antara kewajiban itu adalah puasa di bulan Ramadhan. Sudah sepantasnya bagi seorang muslim belajar untuk mengetahui perkara-perkara puasa serta hukum-hukumnya sebelum ia melaksanakannya (sebelum datang bulan Ramadhan), agar puasanya sah dan diterima oleh Allah SWT.
Allah SWT. berfirman
فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (لأنبياء :7)
“Maka bertanyalah pada orang-orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya’:7)
7. Menyambut Ramadhan dengan membuka lembaran baru
Menyambut Ramadhan dengan membuka lembaran baru putih, yang akan diisi dengan; Taubat sebenar-benarnya kepada Allah SWT. Ta’at pada perintah Rasul SAW. serta meninggalkan apa yang dilarangnya. Karena bulan Ramadhan adalah bulan taubat. Barangsiapa yang tidak bertaubat di dalamnya, maka kapankah lagi ia akan bertaubat?
Allah SWT. berfirman
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (النور : 31 (
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, saudara, istri atau suami serta anak-anak. Berbuat baik kepada masyarakat sekitar agar menjadi hamba yang shalih serta bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أفضل الناس أنفعهم للناس
“Seutama-utama manuia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”[2]
Itulah 7 cara seorang muslim menyambut datangnya Ramadhan bulan yang penuh kemuliaan, seperti tanah yang tandus menyambut hujan, seperti orang sakit yang membutuhkan dokter dan seperti seseorang yang menanti kekasihnya belaian jiwanya.
“Ya Allah pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan dan terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
"Semoga bermanfaat"
0 Comments