Rahasia Thaharah (Bersuci)


Bismillahirrahmanirrahim.
Allahummashalli'alaa Sayyidinaa Muhammad

Rahasia thaharah (bersuci) jarang kita ketahui karen thaharah (bersuci) ini merupakan suatu perkara yang kelihatannya sangat ringan dan kadang sepele, sementara bersuci bisa menjaga pelakunya dari perbuatan yang tercela, karena bersuci adalah wajib dalam hukum islam, karena jika tidak bersuci maka shalat seseorang tidak menjadi sah.

Nabi Saw. bersabda; "Kunci (pembuka) shalat adalah bersuci.

Bahkan bersuci adalah perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. sebagaimana dengan firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 222.

Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ ÙŠُØ­ِبُّ التَّÙˆَّابِينَ ÙˆَÙŠُØ­ِبُّ الْÙ…ُتَØ·َÙ‡ِّرِينَ

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).

Ayat diatas jika di hayati dengan hati yang paling dalam, maka orang yang selalau bertgaubat dan mensucikan diri maka Allah SWT. mencintai pelakunya, jika cinta Allah kita dapatkan maka kebahagiaan dunia dan akhirat pasti kita dapatkan.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ringkasan Ihya' Ulumuddin halaman 31 membagi bersuci itu ada 4 tingkatan.
  1. Membersihkan badan dari hadas
  2. Membersihkan anggota tubuh dari kejahatan dan dosa
  3. Membersihkan hati dari akhlak tercela
  4. Menyucikan batin dari selain Allah SWT. Ini adalah penyucian para nabi dan siddiqin.
Dari empat tingkatan bersuci tersebut akan di kemukakan poin pertama yaitu:
membersihkan badan dari hadas. Yang dimaksud hal tersebut adalah wudhu', mandi, dan tayamum yang di dahului dengan istinja'.

Rasulullah Saw. tidak keluar dari tempat buang hajat melainkan beliau berwudhu'.

Nabi Saw. bersabda, "Tidaklah memelihara whudu, kecuali seorang muslim".

Wudhu' adalah salah satu cara untuk bersuci, Keutamaan berwudhu' dalam menghapuskan dosa-dosa anggota badan dapat dilihat dari gambaran Rasulullah Saw. yang disampaikan dalam hadisnya sebagai berikut:

Hadis Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: “Apabila seorang muslim (mukmin) berwudhu’, maka ketika ia mencuci mukanya, keluar dari mukanya semua dosa yang pernah dilakukan yang dapat dilihat dengan kedua matanya bersama perginya air wudhu'nya. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka keluar dari keduanya segala dosa yang telah dilakukan tangannya bersama perginya air wudhu'nya. Apabila ia mencuci kedua telapak kakinya, maka akan keluar dari keduanya semua dosa yang telah dilakukannya bersama perginya air wudhu'nya. (HR Muslim, Malik, dan Tirmidzi).

Ketahuilah orang yang selalu menjaga wudhu'nya maka ia terhindar dari sifat-sifat yang tercela, perbuatan-perbuatan kotor (tidak berbuat zhalim), bahkan perkataannya selalu di jaga.

Artikel terkait Keajaiban Hati Seorang Insan

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ringkasan Ihya' Ulumuddin halaman 40 mengatakan bahwa; Ketika seseorang akan melakukan mandi atau mengangkat hadast besar maka hendaknya ia beristinja' dan berwudhu', barulah selanjutnya menuangkan air keseluruh anggota tubuhnya, ia masukkan tangannya di sela-sela rambut dan menyampaikan air di tempat tumbuhnya rambut. Hendaknya berhati-hati supaya tidak menyentuh zakar sehingga membatalkan wudhu'. 

Yang paling penting dari bersuci (wudhu') ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat, menyentuh atau membaca mushaf Alquran. Wudhu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudhu'. Dosa dan kemaksiatan berkontradiksi dengan wudhu'.

Ingin bahagia di dunia dan akhirat coba lihat 👉 disini 

Semoga bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments